MATERI KELIMA
Pada materi sebelumnya telah dijelaskan tentang pengertian serta asal muasal datangnya prasangka (prejudice). Naah, lalu gimana kelanjutan dari cerita prejudice ini? Tentunya dengan sangkut pautnya dalam kehidupan masyarakat. ini dia...
PRASANGKA DAN INTEGRASI MASYARAKAT
Integrasi masyarakat dapat diartikan sebagai adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat mulai dari individu, keluarga, lembaga, dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan-persenyawaan berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama dijunjung tinggi.
Dalam hal ini terjadi akomodasi, asimilasi, dan berkurangnya prasangka-prasangka diantara anggota masyarakat secara keseluruhan.
Integrasi masyarakat akan terwujud jika terjadi pengendalian prasangka dalam masyarakat sehingga tidak terjadi konflik, dominasi, tidak banyak sistem yang tidak saling melengkapi.
“ Manusia Sebagai Makhluk Multi Dimensi”
Yaitu, manusia dapat dilihat dari dimensi fisik (jasmani), rohani (psikis), dan psikofisik (nafs) yang mendorong untuk bertingkah laku.
Psikofisik terbagi atas:
Qalbu, berkaitan dengan rasa / emosi.
Akal, berkaitan dengan potensi cipta / kognisi.
Nafsu, berkaitan dengan karsa / konasi.
Keindahan Identik Dengan Kebenaran: “ Segala yang Benar Mengandung Keindahan”
Sikap HALUS mencerminkan GAMBARAN HATI yang halus dan cinta kasih terhadap sesama. Dalam perwujudan sikap ramah, sopan, sederhana dalam pergaulan dimulai dalam keluarga.
Hubungan sosial dalam masyarakat yang HALUS mencerminkan masyarakat itu BERADAB dan BERBUDI.
Begitulah kelanjutan cerita singkat dari sang prejudice. Mau jadi orang yang HALUS, BERADAB, dan BERBUDI??? So, "jaga hati" and "always positive thinking"...


Tidak ada komentar:
Posting Komentar