Senin, 20 Juni 2011

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

MATERI KE EMPAT BELAS

MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Pengertian Manusia dan Lingkungan
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan-aturan Tuhan.
Sedangkan lingkungan merupakan suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupan, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas.
Relasi manusia dan lingkungan adalah hubungan timbal balik dan simbiotik mutualisme. Hal ini dikarenakan manusia hidup di lingkungan alam dan lingkungan alam pun membutuhkan manusia utuk melestarikannya.
Di dalam konsep Islam, terdapat dua fungsi manusia dalam kehidupannya. Pertama, adalah sebagai ‘abdun atau hamba Allah. Kedua, adalah sebagai khalifah atau wakil Allah di bumi. Oleh karena itu, tugasnya hanya menyembah kepada-Nya dan berpasrah diri kepada-Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia diberi fungsi sangat besar, karena Allah Maha Besar maka manusia sebagai wakil-Nya di muka bumi memiliki tanggung jawab dan otoritas yang sangat besar.

Predikat atau fungsi manusia yang pertama adalah sebagai ‘abdullah (hamba Allah), seperti tertuang dalam Surat Adz-Dzariat ayat 56,

Artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah kepadaku.” (Q.S Adz Zariyat : 56)

Sedangkan fungsi manusia yang ke-2, bahwa manusia diciptakan Allah sebagai khalifah di muka bumi. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30,
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”.” (Q.S Al Baqarah : 30)
Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.

DAMPAK NEGATIF PENYALAHGUNAAN IPTEK

MATERI KE TIGA BELAS

DAMPAK NEGATIF PENYALAHGUNAAN IPTEK
Kemajuan IPTEK di satu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas dan aktivitas. Akan tetapi di sisi lain dengan kemajuan dan perkembangan IPTEK dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan IPTEK itu untuk kepentingan hasrat sesaat.
Beberapa dampak negatif yang telah muncul antara lain dalam bidang:
1. Informatika

Kemajuan teknologi komputer dan informasi faktanya membuat dunia kejahatan makin canggih. Praktek- praktek pencurian melalui jaringan komputer dan internet, seperti pembobolan bank, penipuan transaksi dagang via internet, bahkan pembocoran rahasia sebuah institusi atau negara juga sering terjadi.
Selain itu, kemajuan informatika ini bisa merusak moral anak bangsa dengan maraknya pornografi (foto atau vidio) yang secara mudah dapat diunduh dari internet. Pencemaran nama baik juga kerap terjadi, baik melalui jejaring sosial (seperti facebook, twitter, dsb) atau melalui rekayasa komputer.

2. Persenjataan

Senjata yang canggih dan modern (seperti uranium dan nuklir) dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah ketimbang senjata konvensional. Hal ini juga bisa membuat suatu negara merasa sangat kuat dan ingin menguasai negara lain. Selain itu, senjata canggih juga bisa memicu persaingan dan pada tingkat tertentu bisa menyulut terjadinya perang.

3. Biologi

Sebagaimana kita ketahui bahwa perkembangan biologi molekuler melahirkan adanya rekayasa genetika, seperti kloning dan bayi tabung. Di satu sisi, penemuan tersebut tentu memberikan manfaat bagi manusia. Namun di sisi lain, perkembangan tersebut menyebabkan jatuhnya martabat manusia ke tingkat yang paling rendah.

4. Lingkungan Hidup

Akibat maraknya industri, polusi yang tidak terkendali, eksploitasi alam yang tidak bertanggung jawab, serta pembangunan reaktor nuklir di tempat yang tidak tepat, kerusakan lingkungan yang terjadi kini sudah melewati batas kewajaran. Jika dibiarkan terus menerus, maka hal tersebut tidak hanya mengancam kelangsungan hidup manusia tetapi juga membantu mempercepat kehancuran dunia.

"Pengaruh Perkembangan IPTEK Terhadap Pola Kemasyarakatan Alienasi"
Alienasi (keterasingan manusia) adalah suatu kondisi psikologis seorang individu yang dinafasi oleh kesadaran semu tentang misteri keabadian, termasuk keberadaan Tuhan serta dirinya sendiri sebagai individu serta komunitas.
Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan cenderung meniru budaya barat bisa jadi menciptakan sebuah alienasi budaya. Orang merasa asing dengan budayanya sendiri. Kaum muda tidak lagi at home dengan kebudayaan yang telah membentuk identitas sosialnya.
Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai perkenbangan media menjadikan manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada model kehidupan yang menyimpang.

SAINS DAN TEKNOLOGI

MATERI KE DUA BELAS

SAINS DAN TEKNOLOGI

Sains dan teknologi dapat berkembang melalui penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa.
Kegunaan IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma, dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencerminkan keterbelakangan.

Pengertian Sains Dan Teknologi
Sains adalah ilmu pengetahuan yang teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya sesuai realita.
Teknologi merupakan keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.

Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Perkembangan Teknologi
Perkembangan IPTEK dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru, kita dapat memperoleh hasil.
Iptek dan Nilai
Perkembangan iptek bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai kebutuhan pembangunan. Teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Manusia Sebagai Subjek dan Objek IPTEK
Dengan adanya kemajuan ilmu teknologi, manusia bisa menciptakan perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan.

Makna dan Nilai IPTEK
Makna IPTEK
Perkembangan teknologi dapat menghasilkan kemakmuran bagi masyarakat. Sifat ketidakpuasan manusia mendorong kemajuan teknologi digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia
Nilai IPTEK
IPTEK dikembangkan sesuai kebutuhan. Perkembangan iptek harus mampu menyesuaikan nilai yang dianut suatu masyarakat.

Tingkatan Teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi menjadi:
1. Teknologi Tinggi (Hi-Tech)
Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.
Contoh: komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi, dsb.
Ciri-ciri teknologi ini adalah padat modal, didukung fasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, keterampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
2. Teknologi Madya
Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan.
Ciri teknologi madya adalah :
Tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru.
Penerapannya bersifat setengah paadat modal dan padat karya.
Unsur-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
3. Teknologi Tepat Guna
Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.

Dampak Penyalahgunaan IPTEK Bagi Kehidupan
a. Nuklir
b. Efek rumah kaca
c. Polusi
d. Klonasi/kloning
Sains dan teknologi dapat berkembang melalui penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa.
Kegunaan IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma, dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencerminkan keterbelakangan.

Pengertian Sains Dan Teknologi
Sains adalah ilmu pengetahuan yang teratur (sistematis) yang dapat diuji kebenarannya sesuai realita.
Teknologi merupakan keterampilan manusia menggunakan sumber daya alam untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.

Makna Sains, Teknologi, dan Seni Bagi Manusia
Perkembangan Teknologi
Perkembangan IPTEK dapat mendatangkan kemakmuran materi. Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru, kita dapat memperoleh hasil.
Iptek dan Nilai
Perkembangan iptek bergerak cepat, sehingga perlu ditanggapi dan dipersiapkan dalam menghadapinya sesuai kebutuhan pembangunan. Teknologi dapat membawa bencana, sebaliknya juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya, teknologi tersebut dapat menolong mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Manusia Sebagai Subjek dan Objek IPTEK
Dengan adanya kemajuan ilmu teknologi, manusia bisa menciptakan perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan.

Makna dan Nilai IPTEK
Makna IPTEK
Perkembangan teknologi dapat menghasilkan kemakmuran bagi masyarakat. Sifat ketidakpuasan manusia mendorong kemajuan teknologi digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia
Nilai IPTEK
IPTEK dikembangkan sesuai kebutuhan. Perkembangan iptek harus mampu menyesuaikan nilai yang dianut suatu masyarakat.

Tingkatan Teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi menjadi:
1. Teknologi Tinggi (Hi-Tech)
Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.
Contoh: komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi, dsb.
Ciri-ciri teknologi ini adalah padat modal, didukung fasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, keterampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
2. Teknologi Madya
Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederhana dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan.
Ciri teknologi madya adalah :
Tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru.
Penerapannya bersifat setengah paadat modal dan padat karya.
Unsur-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
3. Teknologi Tepat Guna
Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara-negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.

Dampak Penyalahgunaan IPTEK Bagi Kehidupan
a. Nuklir
b. Efek rumah kaca
c. Polusi
d. Klonasi/kloning

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP (WORLDVIEW)

MATERI KESEBELAS

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP (WORLDVIEW)


Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup dapat diklasivikasikan berdasarkan asalnya, terdiri dari 3 macam:
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
b. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
c. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Sumber Pandangan Hidup
1. Agama (Islam memiliki nilai kebenaran mutlak)
2. Nilai-nilai budaya suatu bangsa
3. Pancasila
4. Hasil renungan seseorang hingga menjadi ajaran etika untuk hidup
Pandangan Hidup Muslim
Pedoman hidup: Al-Qur’an dan Sunnah
Dasar hidup: Islam
Tuntutan hidup:
Arah vertikal: mencari keridoan Allah SWT
Arah horizontal: kebahagiaan dunia dan akhirat (Q.S. Al-Baqarah:207), menjadi rahmat bagi segenap alam.


Ideologi
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu orgnisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi polotik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu suatu negara maka disebut ideologi negara.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur:
I. Cita-cita
II. Kebajikan
III. Usaha
IV. Keyakinan/kepercayaan

MANUSIA DAN PERADABAN (CIVILIZATION)

MATERI KESEMBILAN

MANUSIA DAN PERADABAN (CIVILIZATION)

Arti Peradaban
Peradaban
adalah kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi,dan spiritual.
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut civilization.
Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan.
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya, yang berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.


Istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga menunjukkan kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.

Peradaban Memiliki Kaitan Erat Dengan Kebudayaan
Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.
Kemampuan cipta (aqal): manusia menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat inderanya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian.
Kemampuan karsa manusia: menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan, dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Hasil Atau Produk Kebudayaan Manusia Inilah yang Menghasilkan Peradaban
Setiap masyarakat atau bangsa dimana pun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semua memiliki peradaban.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebuayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah maju.


Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh:
Kemajuan teknologi
Ilmu pengetahuan
Tingkat pendidikan
Kemampuan teknologi
menjadikan bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya. Kemajuan teknologi bisa dilihat dari infrastruktur bangunan, sarana yang dibuat, lembaga yang dibentuk, dll.
Peradaban ditentukan pula oleh tingkat pendidikan; salah satu ciri yang penting dalam definisi peradaban adalah berbudaya (cultured). Orang yang cultured adalah juga yang lettered, artinya melek huruf (berpendidikan). Orang yang cultured adalah yang mampu menghayati dan memahami hasil kebudayaan adiluhung yang hanya bisa didapatkan dengan pendidikan yang tarafnya tinggi. Bangsa yang beradab adalah bangsa yang terdidik.

MANUSIA DAN PENDERITAAN

MATERI KEDELAPAN

MANUSIA DAN PENDERITAAN


Pernah menderita? Gara-gara diputusin pacar mungkin, atau gara-gara IP kamu jeblok semua sampe ortumu gak ngasih uang jajan selama satu semester... Waaahhh,,, parah. hihihi... Sebenarnya apa sih penderitaan itu???
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta “dhra” yang artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Ada penderitaan lahir, batin, maupun lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko hidup”. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan pada umat-Nya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak berpaling dari-Nya.

Bagi manusia yang tebal imannya, musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepada-Nya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasa dirinya lebih kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, dan pada akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya. Pasrah bukan berarti hanya berdiam diri dan tidak melakukan apapun untuk menyelesaiakan masalah yang kita hadapi. Akan tetapi kita juga harus berusaha agar bisa segera keluar dari kemelut yang menimpa kita. Adapun untuk hasil akhirnya kita serahkan pada Yang Mah Kuasa. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an,

مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." [At Taghaabun:11]


Penderitaan Pada Manusia

1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh bermacam-macam pengaruh dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif maupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, dsb. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat menimbulkan sikap anti, seperti anti pacaran, anti setia, anti sosial, anti pemerintah, dsb.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.

MATERI KETUJUH

MATERI KETUJUH


KONSEP KEADILAN


Keadilan , adalah keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban.
Aristoteles
: “ keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia.” Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Plato: “ diproyeksikan pada orang. Orang yang adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dengan akal.”
Socrates: “ diproyeksikan pada pemerintahan. Keadilan tercipta bilamana setiap warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.” Alasannya, karena pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
Konsep keadilan ini perlu dipahami dan dihayati agar terciptanya homohumanus (manusia yang berbudaya, manusiawi, dan lembut).

“Macam-macam Keadilan”
Menurut sumbernya:
1. Keadilan individual, adalah keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau kehendak buruk masing-masing individu.
2. Keadilan sosial, adalah keadilan yang pelaksanaannya bergantung pada struktur-struktur yang terdapat dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan ideologi.
Menurut jenisnya:
1. Keadilan legal (keadilan moral)
Terwujud bila setiap anggota dalam masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut kemampuannya.
2. Keadilan distributif
Terwujud apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama pula.
Contoh: sistem penggajian/upah lulusan SMA dibedakan dengan lulusan sarjana.
3. Keadilan kumulatif
Terwujud apabila tindakannya tidak bercorak ekstrem sehingga merusak atau menghancurkan pertalian di dalam masyarakat dan masyarakat menjadi tidak tertib.
Keadilan kumulatif berguna untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kepentingan publik.
“Ciri-Ciri Nilai Keadilan”
1. Tidak memihak
2. Sama hak
3. Sah menurut hukum
4. Layak dan wajar
5. Benar secara moral
Bila keadilan dijunjung dalam masyarakat, maka akan tercipta iklim kehidupan yang tentram, harmonis, dan sejahtera.
Dengan keadilan, maka:
a. Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga negara
b. Adanya kewajiban yang sama
c. Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran
Akibat ketidakadilan:
1. Kehancuran bagi dirinya dan orang lain yang ada di sekitarnya.
2. Terciptanya kezaliman.
a. Keadaan yang tidak lagi menghargai, menghormati hak-hak orang lain
b. Sewenang-wenang merampas hak orang lain
Bagaimana agar tercipta keadilan? Dengan:

1. Adanya tekad bahwa hanya dengan keadilan hidup akan berkah
2. Berlaku adil pada siapapun, hidup akan sukses.
3. Cari ilmu supaya mengetahui
a. Hak dan kewajiban serta aturan-aturan hidup lurus dan benar
b. Tahu hak Allah SWT, diri sendiri, orang tua, keluarga, dan umat
c. Orang yang kurang berilmu cenderung mudah berbuat zalim
d. Batasan antara yang benar (hak) dan salah (batil), tidak mengikuti hawa nafsu
4. Berusaha menyelesaikan masalah dengan data dan informasi yang benar dan akurat (dengan cross check agar keputusan tidak subjektif)
5. Menjadikan keadilan sebagai kunci kebahagiaan, keselamatan, kesuksesan, dan keharmonisan dalam hidup.
*)adil merupakan ciri seseorang yang taqwa kepada Allah(*
“berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa.”(Q.S. Al-Maidah:5)
Adil terhadap Allah:
Menyadari bahwa kita adalah ciptaan Allah, milik Allah, dan segalanya adalah titipan Allah.
Adil terhadap diri sendiri:
1. Perlakukan diri kita adil (kebutuhan jasmani dan rohani, bersih dari penyakit hati)
2. Ibadah yang tulus dan istiqomah
3. Jaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat, maka hidup akan tentram.
“ hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap diri sendiri.” (Q.S. Annisa: 135)
Adil terhadap orang tua:
Jadilah anak yang shaleh, berbakti, dan balas budi.
Adil terhadap orang lain:
Janganlah memanfaatkan kekuasaan dari amanah untuk kepentingan pribadi.
Mengayomi semua pihak, menegakkan hukum, jadi panutan yang baik.
_Pemimpin yang adil akan masuk surga_